buku-buku dan segala macam handout , paper kuliah, kertas slide berserakan disekeliling tempatku duduk. di karpet kesayangan. dari siang habis uas mata kuliah pengukuran teknik yang soalnya mencengangkan. gimana tidak mencengangkan,, soal multiple choice, pilihannya sampe 6 (a,b,c,d,e,f). dan pilihan dari jawaban itu hampir sama. tuh soal benar benar bikin galau tingkat kecamatan.
.
Rabu, 12 Juni 2013
Senin, 10 Juni 2013
Dengan Pak Burger #3 (Memberi tanpa ada rasa pamrih *chapter 4>end)
sekarang semuanya nampak begitu jelas bagiku, mungkin ini adalah satu langkah dari semacam perjalanan yang tengah aku lakukan. setelah beberapa peristiwa yang aku alami dan aku lewati bersama orang lain yang seharusnya orang tersebut lebih pantas melanjutkan hidupnya di dunia ini . setelah tiba disini, aku kira langkah-langkahku telah sampai di penghujungnya, namun ternyata tidak.
Dengan Pak Burger #3 (Memberi tanpa ada rasa pamrih *chapter 3)
setelah sampai dirumahnya,
demi melihat tubuh dis yang gemetar, juga raut wajahnya yang lusuh, aku tahu posisi tidurnya tidaklah nyaman baginya. akan tetapi, barang kali dalam posisi miring rasa sakitnya masih lebih sedikit daripada jika kembali dibaringkan. aku bertanya kepada dis "apa nyaman tidur seperti itu dis? mau aku bantu meringankan ketidaknyamananmu?". sekalipun aku belum pernah jadi pemimpin latihan pernafasan atau relaksasi sebelumnya. insya allah aku telah "bermeditasi" selama bertahun. karena telah lama aku menggunakan serangkaian latihan pernafasan untuk meredakan rasa sakit.
Jumat, 07 Juni 2013
Dengan Pak Burger #3 (Memberi tanpa ada rasa pamrih *chapter 2)
sejak keluar dari kantor karena mendapatkan anugerah itu, aku dan kehidupanku telah dihadapkan pada serangkaian keputusan-keputusan. setiap keputusan yang aku ambil membawaku menyusuri jalan yang ternyata berkebalikan. apakah aku harus memberhentikan semua aktivitasku atau tetap berjalan seperti biasanya?
Dengan Pak Burger #3 (Memberi tanpa ada rasa pamrih *chapter 1)
Dalam berbagai cara, kehidupanku sebelum mendapat anugerah itu adalah serangkaian perjanjian-perjanjian kecil. Dimana jika aku melakukan x, maka aku berharap mendapatkan y. jika aku melakukan A, maka aku berharap mendapatkan A pula. Bahkan berharap mendapatkan yang lebih. jika menyumbangkan pikiran, tenaga, atau sesuatu untuk orang lain, aku pun berharap orang itu membalasnya jika pada suatu saat aku membutuhkan pertolongan.
Rabu, 05 Juni 2013
Teori Dasar Motor Bakar
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai Dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik. Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya. Mesin yang bekerja dengan cara seperti tersebut disebut mesin pembakaran dalam. Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energi dengan proses pembakaran di luar disebut mesin pembakaran luar. Sebagai contoh mesin uap, dimana energi kalor diperoleh dari pembakaran luar, kemudian dipindahkan ke fluida kerja melalui dinding pemisah.
Dengan Pak Burger #2 (mengingat beberapa pelajaran hidup)
Pertemuan ku yang kedua dengan pak burger menyarankan
pertemuan kita berlangsung di sebuah tempat yang sunyi. Mungkin untuk lebih
gampang menghayati. Berharap pertanyaan dariku yang aku ajukan di pertemuan
pertama bisa terjawab pada pertemuan kali ini dan jawaban dari pak burger bisa
membantuku untuk tetap bisa menikmati hidup ini.
Dengan pengharapan itulah aku datang menemui pak burger.
Setelah saling berjabat tangan dan saling mengungkapkan betapa cocok setelan
baju masing-masing. Hehehee, pembicaraan yang terkesan berusaha mencairkan
suasana agar tidak terlalu tegang dengan pertanyaanku yang “menjurus” langsung
ke pointnya.
Dengan mendengarkan keindahan kata yang keluar dari pak
burger yang seolah-olah menghipnotisku untuk masih dalam imajinasinya dan membentuk
lagi semangat ku kembali. Baru disitulah aku mulai menyadari bahwa anugerah
Tuhan yang datang padaku yang pada awalnya justru membuatku selalu ingin
menyelesaikan tugasku didunia ini, membawa pengaruh yang berbeda-beda bagi
setiap orang.
Ada yang beberapa dari mereka merasa selalu dihantui oleh
kekhawatiran tentang dampak dari anugerah itu pada aktivitasnya setiap hari.
Dan mereka yang lain merasakan bahwa anugrah yang datang itu membuat pandangan
mereka berubah sekalipun masalah fisik belum menunjukkan identifikasinya.
Ketika waktu untukku berbicara, justru aku tidak dapat
mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang telah lama menghantuiku. Sebeneranya tak
ada hubungannya dengan ketakutan untuk tak terjawab, karena aku sadar pasti
mereka mendukungku. Hanya saja mungkin aku belumlah siap untuk menunjukkan
ekspresi, perasaan, yang telah lama aku sembunyikan sejak pertama kali
mendengar “berita” itu.
Kuputuskan untuk menyudahi pertemuanku dengan pak burger,
karena aku tak tahu lagi harus berbicara apa. Dengan penuh pengertian, pak
burger mencoba untuk tetap memberikanku semangat untuk terus berjuang dalam
kehidupanku. Dan terus menanyaiku kapan untuk bertemu lagi meskipun hanya
sekedar mengobrol santai, bahkan saling bergurau.
.
Tapi di pertengahan jalan, saya berfikir sesuatu.
Terkadang pelajaran-pelajaran hidup ini menghunus bagaikan
pisau, seperti ketika aku menggandeng tangan seorang penderita AIDS dan
kemudian dia menemui ajalnya. Tapi dilain sisi pelajaran ini begitu lembut seperti saat
aku mendongengkan sebuah cerita kepada anak kecil selama beberapa jam, dari
situ aku menyadari bahwa dia sedang mensejajarkan irama nafasnya dengan irama
nafasku.
Dari beberapa pelajaran itu aku dapat mengambil kesimpulan
bahwa tidak ada perbedaan apakah guru kehidupanku adalah seorang anak kecil
berusia 2 tahun ataupun seorang yang sudah tua yang telah menyaksikan berbagai
sejarah di negeri ini.
Dan disaat itulah aku mulai tak kuasa membendung air mataku
untuk keluar. Karena tiada seorang pun yang mampu mengetahui secara pasti kapan
tiba waktunya. Tetapi dari sekian banyak guru kehidupanku, mereka tak pernah
sedikitpun merasa takut, bahkan tak pernah sedikitpun mereka mencoba untuk lari
dalam anugerah itu. Mereka mendekapnya dengan penuh suka cita. Mereka memeluknya
erat2 meskipun mereka tau itu adalah bom waktu yang kapan saja siap membawa
mereka pergi dari dunia ini.
.
bagaimanakah dengan
ku? Apakah aku harus berlari dan mencoba untuk tak menerima anugerah itu??
Selasa, 04 Juni 2013
Prinsip Kerja Turbin Gas
Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya seperti motor bakar [gambar] yaitu udara atmosfer dihisap masuk kompresor dan dikompresi, kemudian udara mampat masuk ruang bakar dan dipakai untuk proses pembakaran, sehingga diperoleh suatu energi panas yang besar. Energi panas tersebut diekspansikan pada turbin dan menghasilkan energi mekanik pada poros.
Pengantar Turbin Gas
asslkum sahabat berbagi, hari ni lagi pngen berbagi tentang turbin gas.
apa sih turbin gas itu????
untuk artikel pertama ini saya beri pengantarnya dulu ya.
nanti pasti akan saya jelaskan secara lebih detail.
yuk kita baca bareng2 :)
Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya. Gas diperoleh dari pembakaran bahan bakar cair yang mudah terbakar. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen utama,yaitu : kompresor, ruang bakar, dan turbin yang disusun menjadi sistem yang kompak.
Minggu, 02 Juni 2013
Pelajaran dari pak.Burger, salah satu dari ribuan guru kehidupanku #1
sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa "burger" itu nama orang, karena terlalu sulit untuk menghafal namanya dan saya lupa, maka saya memanggilnya burger. dan pak burger pun menerima panggilan itu.
dan saya memberi tanda (#) karena ini adalah awal dari sebuah cerita itu. masih banyak lagi yang akan saya tulis langsung setelah saya bertemu pak burger.
hehehhehee
.
.
dan saya memberi tanda (#) karena ini adalah awal dari sebuah cerita itu. masih banyak lagi yang akan saya tulis langsung setelah saya bertemu pak burger.
hehehhehee
.
.
dalam jangka 1 minggu setelah saya meninggalkan kantor itu, saya merasakan perubahan dalam tubuh. sebenarnya tidak ada yang ekstrim sih, tetapi rasanya seperti mengamati sebuah apel yang terlalu matang kemudian mulai membusuk. yang pertama tiba adalah sengatan yg luar biasa di kepala, kemudian berat badan yg mulai naik, yang didampingi dengan rasa mudah lelah dan lunglai, dan akhirnya suasana hati mulai mudah berubah.
Sabtu, 01 Juni 2013
Suratku malam ini Untuk Tuhan
Tuhan, beberapa minggu yang lalu aku mencoba untuk berjalan kembali ke jalan dimana aku merangkai bunga. berjalan di sebuah sekolah yang awalnya aku tak pernah mengenalnya, berjalan di gang pasar yang sebelumnya aku tak pernah membayangkannya, berjalan di tepi danau yang sblumnya aku tak menjamahnya, berjalan di depan masjid yang menjadi perhentianku untuk merangkainya dan mengembalikannya.
dan sejenak aku berhenti, menatap lekat dahan2 yang sementara ditinggalkan sang bunga. aku melihat ada harapan yang indah yang mereka rangkai untuk sang bunga.
kemudian aku tak bisa menahan air mataku. apakah aku jahat?? karena merampas bunga dari dahannya???
Langganan:
Postingan (Atom)