Selasa, 03 September 2013

Doa Penghujung Subuh Nabila

saat membaca majalah al-falah edisi 305, ada sebuah cerita yang bagiku itu mengharukan juga kebahagiaan. mengapa? karena disitu dituliskan cerita tentang seorang gadis kecil bernama Kholida Ainun Nabila yang meraih nilai tertinggi kelima UN (ujian Nasional) SD se Jatim. Namun keterbatasan ekonomi nyaris membuatnya gagal melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu SMP.
.

Tempat tinggal Kholida Ainun Nabila sederhana saja, cuma beralaskan tanah liat dan berdinding kayu. ukurannya memang terbilang luas, 6x20 meter. namun perkakasnya tak terlalu banyak, selain meja dan kursi tamu, ada juga lemari, bufet dan selembar tikar yang biasa digelar untuk bersantai. meski begitu, lingkungan seperti inilah yang justru membuatnya sukses meraih nilai UN SD tertinggi kelima Se-jatim dan tertinggi se-Bojonegoro. dia lulus dari SDN Alasgung 1 dengan mendapatkan nilai UN 29,80. dengan rincian 10,00(matematika dan IPA), 9,8(bahasa indonesia).

sore itu di salah satu sudut rumahnya di Desa Alasgung RT05 RW02, kecamatan sugihwaras, kabupaten Bojonegoro, Nabila sedang duduk santai diatas tikar yang bersebelahan dengan bufet coklat kusam. dengan air muka yang sedikit grogi, pelan-pelan ia menceritakan rahasia di balik keberhasilan meraih nilai istimewa itu.

pada dasarnya, bungsu dari tiga bersaudara ini tergolong siswa berprestasi di kelas. menurut penuturan ibunya, nilai rapot nabila tak lepas dari jajaran 5 terbaik "Nabila niku larenipun mendel mawon, sanes kalian kanca-kancane", (nabila ini anaknya pendiam, berbeda dengan teman-temannya) yang lebih suka bermain", terang ibundanya.

diluar itu nabila mengaku sangat menyukai pelajaran ilmu pasti seperti matematika dan ipa. "kalau bahasa indonesia lebih sulit" kata nabila yang lahir tgl 4 juni 2001 itu.

resep khusus yang telah membawanya sukses meraih prestasi ini adalah kejeliannya mengatur waktu belajar, setelah belajar dimalam hari, nabila segera tidur tepat waktu. keesokan harinya dia harus bangun pagi-pagi. setelah mendirikan sholat subuh, barulah ia membuka bukunya kembali. dia mengaku, belajar dipagi hari sangat membantunya mengingat materi pelajaran. cara belajarnya pun bisa dibilang tidak biasa. disamping membaca buku secara berulang-ulang, ia juga membuat soal dan menjawabnya sendiri.

"setelah belajar usai sholat subuh, saya tak lupa berdoa",  nabila meyakini, doa di pagi hari sangat mujarab. itu sebabnya ia tak pernah melewatkan momen tersebut untuk bermunajat pada Allah atas segala ikhtiar yang telah dilakukannya.
.
setelah lulus dengan predikat terbaik, bukan lantas membuat jalan pendidikan nabila bergulir lancar. menerima banyak sanjungan itu sudah pasti, namun karena keterbatasan ekonomi membuatnya sempat ragu untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. maklum saja, nabila telah ditinggal ayahnya pulang ke rahmatullah sejak usia 8 bulan didalam kandungan. mimpi nabila pun bukan di sekolah negeri, dia ingin masuk SMP Al Fatimah yang berada 35 kilometer dari rumahnya.. diam-diam sekolah khusus putri dengan asrama ini telah mencuri hatinya. "saya ingin belajar sambil mengaji" jelas nabila yang bercita-cita sebagai dokter ini.
.
.
dan alhamdulillah, Allah mendengar doa hambanya yang bersuungguh-sungguh. sekarang nabila bisa bersekolah di SMP impiannnya, SMP Al-Fatimah. dan dia mendapatkan beasiswa hingga lulus SMP nanti.
.
inilah NABILA 
Kholidah Ainun Nabila

semoga Hari-hari Nabila selalu menjadi hari-hari yang indah untuknya. amiin
.
.
.
.
pelajaran apa yang bisa kita dapatkan dari kisah nabila?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar