Sabtu, 24 Agustus 2013

apakah harus merubah mindset?

assalamualaykum sahabat berbagi, udah lama nih ga update setelah disibukkan dengan bulan ramadhan dan hari raya.
Tak lupa juga aku ucapkan Met Hari Raya Idul Fitri 1434H ya, mohon maaf lahir dan batin.
#mulai dari nol ya
*dikira Lagi Ngisi Bensin Kaliii
.
untuk kali ini aku sedikit membahas tentang pikiran dan konsep kita dalam kehidupan sehari-hari.
tentang membuat rencana/plan dalam segala sesuatu.
aku aadalah orang yang terkadang melakukan sesuatu dengan terstruktur dan selalu menyiapkan plan A,B,C,D bahkan sampai Z...
..
tapi setelah membaca tulisan dari kek Jamil Azzaini tentang "Hanya Plan A", aku jadi mulai berfikir apa aku harus merubah pikiran/mindset??
.
tulisan kek jamil ini bagiku memang ada benarnya. dan bisa djadikan pedoman untuk memberikan segala sesuatu yang terbaik dan terbaik.
yuk kita baca sama2 :
.
(Hanya Plan A.... by: Jamil Azzaini)
“Jika Anda punya lebih dari tiga prioritas berarti Anda tidak punya prioritas.” (Jim Collins)
Guru kehidupan saya mengajarkan, “Biasakan hanya memiliki Plan A, tak perlu menyiapkan Plan B atau Plan C.” Mengapa? Saat kita fokus hanya pada Plan A maka energi dan perhatian kita akan jauh lebih bertenaga.

Selain itu, pikiran kita akan selalu “dipaksa” agar Plan A berhasil. Tidak terbesit dalam pikiran, “Ah, gak apa-apa gagal, kan masih ada Plan B.” Dengan paradigma hanya ada Plan A, maka saat perencanaan dan pelaksanaan semua energi kita akan fokus untuk menyukseskan Plan A.

Bagaimana bila ternyata Plan A gagal? Maka buatlah Plan A yang baru dan kerahkan semua energi untuk menyukseskan Plan A terbaru tersebut. Sejak saya mempraktekkan nasihat guru kehidupan tersebut, saya terbiasa melakukan yang terbaik tidak cukup hanya sekadar baik.

Fokus pada Plan A membuat kita lebih mudah menetapkan prioritas kerja. Dan perlu Anda ketahui, terlalu banyak prioritas adalah salah satu penyebab seseorang tidak mendapatkan apa-apa. Dampak negatif lainnya, bersemangat saat awal namun akhirnya kehabisan energi saat pekerjaan atau kegiatan dimulai. Saya jadi mengerti mengapa para ahli tidak menyarankan untuk melakukan aktivitas multi tasking.

Saat kita mengerjakan suatu pekerjaan biasakan untuk fokus pada pekerjaan itu dengan proses terbaik dengan harapan mendapat hasil yang terbaik. Mulailah dari hal-hal yang sederhana. Saat sedang diskusi atau ngobrol dengan anak dan istri, lakukanlah dengan cara yang terbaik. Jangan biasakan disambi dengan bermain gadget atau menonton TV. Begtu pula saat mengendarai mobil atau motor jangan biasakan sembari SMS atau telepon-teleponan.

Biasakanlah pada Plan A agar Anda terbiasa memperoleh nilai A dalam semua aktivitas yang Anda lakukan. Dalam bahasa agama biasakanlah “khusyu” saat beribadah kepada Sang Maha Pencipta. Kerahkan dan curahkan semua energi untuk menuntaskan apa yang sedang kita lakukan. Wallahu’alam bishawab…""
.
.
gimana sahabat berbagi??

#needyourcomment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar