beberapa hari kemaren saya mendapatkan materi kuliah teknik pendinginan absorbsi.
yang berasal dari mata kuliah Teknik Penyimpanan di Fakultas Teknik Universitas Jember.
yuk mari kita pelajari bersama sama :)
Sejarah mesin pendingin absorbsi dimulai pada abad ke-19
mendahului jenis kompresi uap dan telah mengalami masa kejayaannya
sendiri. Siklus pendinginan absorbsi mirip dengan siklus pendinginan
kompresi uap. Perbedaan utama kedua siklus tersebut adalah gaya yang
menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan antara tekanan penguapan dan tekanan
kondensasi serta cara perpindahan uap dari wilayah bertekanan rendah ke wilayah
bertekanan tinggi.
Pada sistem
pendingin kompresi uap digunakan kompresor, sedangkan pada sistem pendingin
absorbsi digunakan absorber dan generator. Uap bertekanan rendah diserap
di absorber, tekanan ditingkatkan dengan pompa dan pemberian panas di generator
sehingga absorber dan generator dapat menggantikan fungsi kompresor secara
mutlak. Untuk melakukan proses kompresi tersebut, sistem pendingin
kompresi uap memerlukan masukan kerja mekanik sedangkan sistem pendingin
absorbsi memerlukan masukan energi panas. Oleh sebab itu, siklus kompresi
uap sering disebut sebagai siklus yang digerakkan dengan kerja (work-operated) dan siklus absorbsi disebut
sebagai siklus yang digerakkan dengan panas (heat operated). Gambar 1 menunjukkan
persamaan dan perbedaan antara siklus kompresi uap dengan siklus absorbsi.
Salah satu keunggulan
sistim absorbsi adalah karena menggunakan panas sebagai energi penggerak.
Panas sering disebut sebagai energi tingkat rendah (low level energy) karena
panas merupakan hasil akhir dari perubahan energi dan sering kali tidak didaur
ulang. Pemberian panas dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
menggunakan kolektor surya, biomassa, limbah, atau dengan boiler yang menggunakan
energi komersial.
Prinsip kerja Siklus absorbsi
Dasar siklus absorbsi disajikan pada gambar. Pada gambar
ditunjukkan adanya dua tingkat tekanan yang bekerja pada sistem, yaitu tekanan
rendah yang meliputi proses penguapan (di evaporator) dan penyerapan (di
absorber), dan tekanan tinggi yang meliputi proses pembentukan uap (di
generator) dan pengembunan (di kondensor).
Siklus absorbsi juga menggunakan dua jenis zat yang umumnya
berbeda, zat pertama disebut penyerap sedangkan yang kedua disebut
refrigeran. Selanjutnya, efek pendinginan yang terjadi merupakan akibat
dari kombinasi proses pengembunan dan penguapan kedua zat pada kedua tingkat
tekanan tersebut. Proses yang terjadi di evaporator dan kondensor sama
dengan pada siklus kompresi uap
Kerja siklus secara keseluruhan
adalah sebagai berikut :
Proses 1-2/1-3 : Larutan
encer campuran zat penyerap dengan refrigeran (konsentrasi zat penyerap rendah)
masuk ke generator pada tekanan tinggi. Di generator panas dari sumber bersuhu
tinggi ditambahkan untuk menguapkan dan memisahkan refrigeran dari zat
penyerap, sehingga terdapat uap refrigeran dan larutan pekat zat
penyerap. Larutan pekat campuran zat penyerap mengalir ke absorber dan
uap refrigeran mengalir ke kondensor.
Proses 2-7 : Larutan pekat campuran zat penyerap
dengan refrigeran (konsentrasi zat penyerap tinggi) kembali ke absorber melalui
katup cekik. Penggunaan katup cekik bertujuan untuk mempertahankan
perbedaan tekanan antara generator dan absorber.
Proses 3-4 : Di kondensor, uap refrigeran bertekanan
dan bersuhu tinggi diembunkan, panas dilepas ke lingkungan, dan terjadi
perubahan fase refrigeran dari uap ke cair. Dari kondensor dihasilkan
refrigeran cair bertekanan tinggi dan bersuhu rendah.
Proses 4-5 : Tekanan tinggi refrigeran cair diturunkan
dengan menggunakan katup cekik (katup ekspansi) dan dihasilkan refrigeran cair
bertekanan dan bersuhu rendah yang selanjutnya dialirkan ke evaporator.
Proses 5-6 : Di evaporator, refrigeran cair mengambil panas
dari lingkungan yang akan didinginkan dan menguap sehingga terjadi uap
refrigeran bertekanan rendah.
Proses 6-8/7-8 : Uap
refrigeran dari evaporator diserap oleh larutan pekat zat penyerap di absorber
dan membentuk larutan encer zat penyerap. Jika proses penyerapan tersebut
terjadi secara adiabatik, terjadi peningkatan suhu campuran larutan yang pada
gilirannya akan menyebabkan proses penyerapan uap terhenti. Agar proses
penyerapan berlangsung terus-menerus, absorber didinginkan dengan air yang mengambil
dan melepaskan panas tersebut ke lingkungan.
Proses 8-1 : Pompa menerima larutan cair bertekanan
rendah dari absorber, meningkatkan tekanannya, dan mengalirkannya ke generator
sehingga proses berulang secara terus menerus
wah "njlimet" juga ternyata, di tempatku gak diajarin yang kayak gini pula.. hehe
BalasHapuslha trus diajari apa?
BalasHapusya perlahan pasti bisa ngerti kok.
semangatt